Menghadapi Roh Ketakutan
Shalom Saudara. Puji syukur saya panjatkan kepada Kristus Yesus karena pada hari ini masih dapat menulis blog ini di sela-sela kuliah yang makin padat merayap mendekati UAS disertai tugas-tugas yang kian menumpuk. Saudara, tadi malam saya bermimpi hal yang aneh. Dalam mimpi saya ada seseorang yang mengajak saya berbicara. Saya masih belum yakin apa maksudnya karena kondisi saya setengah sadar saat itu, tapi kira-kira seperti inilah perbincangannya.
suara: hai, bangunlah Aku mau bicara.
Saya: uh, ada apa saya mengantuk. Biarkan saya tidur.
Suara: ada yang ingin Ku sampaikan. Dengarlah.
Saya: mau bicara apa sih, Tuhan. Ngantuk nih.
Suara: kamu tahu roh ketakutan? Aku ingin beritahu kamu bagaimana cara menghadapinya.
Saya: roh ketakutan? Memang gimana caranya?
Suara: andalkanlah Aku senantiasa. Katakan pada mereka, waktunya sudah semakin dekat. Iblis akan semakin gencar menyerang anak-anakKu. Berusaha menjatuhkan anak-anakKU. Menjauhkan mereka dariKu. Kamu tahu Aku tidak akan pernah meninggalkan anak-anakKu yang tercinta tanpa perlindungan. Jangan takut! Aku menempatkan malaikat perangKu disisi mu. Menjagamu. Menjaga setiap anak-anakKu. Maka lawanlah ketakutan itu. Percayalah kamu tidak pernah sendirian. Ada Aku di sisimu. Tiap pencobaan yang kamu hadapi takkan pernah melewati batas kemampuanmu. Percayalah padaKu.
Saya: zzz.. (tidur)
Saudara, saya masih belum mengkonsultasikan hal ini pada mentor saya. Tapi, saat saya menulis bagian terakhir, tiba-tiba mati lampu dan turun hujan. Saya tidak mengerti apakah ini suatu pertanda atau bukan. Yang pasti satu hal yaitu waktunya sudah semakin dekati pada akhir zaman. Sadarkah Saudara akan segala dosa-dosa Saudara yang menghujat Tuhan? Bertobatlah. Pintu maaf Tuhan selalu terbuka lebar bagi Saudara. Ia akan selalu mengampuni seberat apapun kesalahan Saudara. Mengakulah segala dosa Saudara kepadaNya maka Ia akan mengampuni Saudara. Percayalah pada karya penyelamatan Kristus Yesus yang telah menebus Saudara dan saya dari kuasa dosa. Selamat datang pada kekekalan. Gb.
suara: hai, bangunlah Aku mau bicara.
Saya: uh, ada apa saya mengantuk. Biarkan saya tidur.
Suara: ada yang ingin Ku sampaikan. Dengarlah.
Saya: mau bicara apa sih, Tuhan. Ngantuk nih.
Suara: kamu tahu roh ketakutan? Aku ingin beritahu kamu bagaimana cara menghadapinya.
Saya: roh ketakutan? Memang gimana caranya?
Suara: andalkanlah Aku senantiasa. Katakan pada mereka, waktunya sudah semakin dekat. Iblis akan semakin gencar menyerang anak-anakKu. Berusaha menjatuhkan anak-anakKU. Menjauhkan mereka dariKu. Kamu tahu Aku tidak akan pernah meninggalkan anak-anakKu yang tercinta tanpa perlindungan. Jangan takut! Aku menempatkan malaikat perangKu disisi mu. Menjagamu. Menjaga setiap anak-anakKu. Maka lawanlah ketakutan itu. Percayalah kamu tidak pernah sendirian. Ada Aku di sisimu. Tiap pencobaan yang kamu hadapi takkan pernah melewati batas kemampuanmu. Percayalah padaKu.
Saya: zzz.. (tidur)
Saudara, saya masih belum mengkonsultasikan hal ini pada mentor saya. Tapi, saat saya menulis bagian terakhir, tiba-tiba mati lampu dan turun hujan. Saya tidak mengerti apakah ini suatu pertanda atau bukan. Yang pasti satu hal yaitu waktunya sudah semakin dekati pada akhir zaman. Sadarkah Saudara akan segala dosa-dosa Saudara yang menghujat Tuhan? Bertobatlah. Pintu maaf Tuhan selalu terbuka lebar bagi Saudara. Ia akan selalu mengampuni seberat apapun kesalahan Saudara. Mengakulah segala dosa Saudara kepadaNya maka Ia akan mengampuni Saudara. Percayalah pada karya penyelamatan Kristus Yesus yang telah menebus Saudara dan saya dari kuasa dosa. Selamat datang pada kekekalan. Gb.
Comments
Post a Comment