Perayaan Natal Kampus

Puji Tuhan perayaan Natal kampus hari ini telah berakhir. Acara ini begitu makan banyak persiapan dan butuh banyak pengorbanan. Tetapi banyak hal yang bisa saya dapatkan. Sehari sebelumnya seluruh panitia gladi resik di gereja tempat pelayanan alumni IMK. Selesai gladi resik malamnya kami langsung mendekor ruang aula rektorat. Saya pulang ke kosan teman pukul setengah dua pagi, sementara kata teman saya selesai kira-kira jam empat pagi.

Sabtunya saya tidak kuliah dua mata kuliah karena persiapan itu. Pertama kalinya dalam sejarah rambut saya di blow up. Haha.. Puji Tuhan, Ia tidak pernah membiarkan anak-anakNya tampil memalukan. Padahal saya benar-benar pasrah rambut saya yang lurus tampil berantakan apa adanya.

Saya selaku pengurus merasa agak ketakutan akan acara ini terutama karena ada permasalahan dalam susunan tata cara ibadah, secara IMK bersifat oikumene sehingga tidak tertutup kemungkinan ada beberapa hal yang sulit di tolerir banyak pihak. Dalam bagian praise n workship saya sempat berbincang dengan Tuhan (mau tahu cara berbincang dengan Tuhan? Akan saya jelaskan di postingan berikutnya)

saya: Tuhan saya takut acara ini..

Tuhan: kamu percaya mujizat?

Saya: percayalah Tuhan. Tapi saya masih Takut.

Tuhan: kamu percaya mujizat? Aku akan membuat mereka duduk tenang dan mengikuti jalannya ibadah.

Saya: Tuhan, kok banyak orang yang duduk dan tidak memuji Engkau? Tuhan aku harus bagaimana sepertinya aku terbawa kemalasan mereka. Tuhan tolong..

Tuhan: kamu tahu, menjelang akhir zaman akan banyak orang yang dimurnikan. Yang tidak lulus tes akan di buang ke dalam api.
Oh, itu. kamu tidak usah bingung. Tetaplah memuji dan menyembah. Untuk itulah Aku menempatkan kamu di situ sebagai terang. Asal kamu tahu, mereka sedang di pakai iblis untuk melemahkan iman percaya kamu. Jangan jatuh!

Saya: wah, bahaya dong Tuhan. Tuhan, saya dengar kalau malaikatMu akan senantiasa menjaga anak-anakMu yang sedang beribadah.. Sekarang juga ya Bapa, aku minta kiranya Roh Kudus menyentuh hati mereka semua dan malaikatMu berjaga di pintu hati mereka agar jangan ada kuasa kegelapan yang berkuasa atas mereka.

Tuhan: ok.

Saya : tapi kok belom pada ada yg berdiri ya Tuhan..

Tuhan : kehendak bebas. Mereka tidak buka hati mereka. Tapi kamu tidak perlu cemas, kamu menciptakan kehausan dalam diri mereka akan Aku. Efek sampingnya mungkin akan memprotes pengurus, tapi tenanglah Aku menemanimu.

Saya: Tuhan, saya takut acara ini gagal lalu saya sebagai pengurus pasti di mintai pertanggungjawaban. Oh, Tuhan ku tak sanggup.

Tuhan: oh, kamu tidak mau jadi keset? Kan kamu pernah minta padaKu mau jadi keset.

Saya: iya sih Tuhan. Tapi kan itu gara2 bc buku. Maksudnya apa?

Tuhan: keset.. Kamu di injak dan di marahi banyak orang untuk kemuliaanKu. Kamu menerima kotoran untuk membersihkan kakiKu. Itu kan yang kamu minta waktu kamu baca buku itu? Kenapa? kamu tidak mau jadi keset?

Saya: oh, bukannya tidak mau Tuhan. Aku mau sekali.. Iya aku mengerti kok. Tuhan, tolong berkati acara ini.

Tuhan: oke.

Saat acara selesai tanpa di duga kami beroleh cukup banyak pujian. Menurut pandangan saya pribadi masih banyak kekurangan disana sini tetapi satu hal, biarlah ini menjadi pelajaran yang berharga untuk kami semua, terpenting ialah Tuhan yang menilai hati setiap kita yang mau tulus melayani Dia.

Semoga bisa jadi berkat. Gb.

Comments

Popular Posts