All About New Year

Wao, Tahun baru kali ini saya habiskan seorang diri dirumah. Sebenarnya keluarga saya yang berpergian ke Puncak sudah mengajak saya untuk ikut mereka hanya saja saya tolak karena saya ingin menyelesaikan ilustrasi saya sebelum masuk kuliah lagi. Karena takut tidak sempat karena bentrok dengan kuliah saya.

Di malam tahun baru kemarin, puji Tuhan banyak hal yang saya dapatkan. Begitu banyak kasih karunia yang Tuhan berikan di tahun 2009 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Dan saya ingin memperbaiki visi dan misi kehidupan saya di tahun ini dan kedepannya saya ingin menggunakan seluruh kehidupan saya untuk lebih lagi memuliakan nama Tuhan.

Ada begitu banyak target yang ingin saya capai di tahun 2010 ini. Dan saat saya datang kepada Tuhan membawa segala keinginan saya di Tahun ini, Tuhan menjawab saya dengan memberi saya tanggung jawab untuk mencapai segala keinginan saya itu di dalam Kristus karena bagi Dia tidak ada satu hal pun yang mustahil.

Ilustrasikan seperti seorang anak kecil yang menatap sebuah balon yang tersangkut di dahan pohon yang terlalu tinggi untuk si anak gapai. Maka datanglah Bapanya melihat si anak yang tidak bisa melepaskan pandangan matanya dari balon itu. Sang Bapa pun menanyakan ada apa kepada si anak dan si anak mengatakan bahwa ia sangat menginginkan balon yang tersangkut di pohon itu tapi si anak tidak sanggup menggapainya sendiri. Mendengar hal itu Bapanya pun manggut-manggut tanda mengerti. Lalu Bapa menggenggam tangan si anak dan tangan Bapa pun meraih balon itu untuk si anak. "ini kan yang kamu inginkan? Tetaplah berpegang pada tanganKu karena kamu tidak akan sanggup menahan balon ini hanya mengandalkan kekuatanmu sendiri"

begitulah Saudara dan saya di ibaratkan seorang anak dan "balon" itu menggambarkan segala rencana indah yang kita inginkan namun di luar kemampuan kita. Bapalah yang akan mengambilkan "balon" tersebut namun yang Ia ingin saat kita telah mendapat "balon" itu kita tidak lantas menjadi sombong dan melupakan Dia. Ia ingin kita semakin dekat dengan Dia. Saya menganggap itu sebagai bonus yang Tuhan berikan karena kerja kita yang menyenangkan hatinya. Jangan lupa Tuhan pun meminta tanggung jawab kita saat kita menggunakan bonus yang Ia berikan kepada kita.

Kemungkinan terburuk, tidaklah setiap "balon" Tuhan akan ambilkan untuk kita. Jika begitu janganlah kecewa karena Tuhan punya "balon" lain untuk Saudara. Jangan berkecil hati karena Tuhan memiliki rencana tersendiri bagi anak-anakNya dan pastinya rencana itu pasti sangat indah. Believe in miracle. Gb.

Comments

Popular Posts