Little Panda

cerita yang baru di buat... agak gala sih jadinya ga terlalu bagus...



Di sebuah hutan yang gelap, seekor Panda kecil yang lusuh sedang duduk menangisi nasibnya. Panda kecil ini tersesat. Dahulu ia adalah bagian dari kelompok sirkus keliling yang kebetulan menginap di desa yang terletak di pinggir hutan yang gelap ini. Karena rasa penasarannya, si Panda kecil meninggalkan kelompok tersebut untuk bermain-main di hutan. Namun semakin lama ia semakin kehilangan jalan untuk kembali sampai akhirnya ia terduduk si bawah sebuah pohon tanpa tahu jalan untuk kembali.

“ aku sendirian sekarang...” isak si panda kecil. “apa di hutan ini tidak ada hewan lain yang bisa menolongku menunjukan jalan ya?”

Begitu mengucapkan hal tersebut, si Panda kecil baru tersadar. Kenapa ia tidak berusaha untuk mencari hewan lain di hutan untuk membantunya mencari jalan keluar dari hutan ini.

Si Panda kecil menguatkan hatinya dan mulai bangkit dari tempatnya sambil mengusap air mata kesedihannya.

“kira-kira kemana aku harus pergi ya..”

Si Panda kecil melangkah sambil mempertajam telingganya kalau-kalau ia mendengar suara hewan yang lain. Semakin jauh ia berjalan, ia mendengar sebuah suara binatang lain. Setelah mendekat dengan hati-hati, ia menemukan seekor Lembu tengah asik mengunyah rumput.

Si Lembu menyadari kedatangan Panda kecil dan menyapanya.

“Hai, Panda kecil. Sedang apa kamu di tempat seperti ini?” sapa si Lembu masih tetap mengunyah rumput.

“Hmm, Pak Lembu, aku tersesat di hutan ini. Bisakah kamu memberitahuku jalan keluar?”

“Jalan keluar?” tanya si Lembu

“iya, jalan keluar. Hutan ini sangat menakutkan, aku ingin keluar dari sini. Pemilikku si Kepala Sirkus pasti menungguku dengan cemas.”

“Hmm,,, “ si Lembu pun mulai berpikir agak lama.

Si Panda kecil menunggu jawaban si Lembu.

“jalan keluar ada di sebelah sana.... tunggu, rasanya di sebelah sini, tapi aku tidak ingat..”

“apa?” tanya di Panda kecil.

“Aku rasa aku sudah terlalu lama tersesat di tempat ini, jadi aku sudah tidak ingat lagi berapa kali aku memutari hutan ini...”

“Apa?”

“yah, bagaimana kalau kamu bertanya pada hewan lain? Dan kalau kamu sudah mengetahui jalan keluar, beritahu aku ya.”

“kenapa kamu tidak ikut denganku saja? Kalau bersama-sama kita pasti bisa cepat menemukan jalan keluar?”

“hmm, tapi aku takut tidak akan menemukan rumput-rumput yang bagus seperti di sini... lagipula aku tidak punya tempat untuk di tuju.”

“dulu Pemilikku selalu memberikanku daun bambu segar yang terbaik. Ia pasti mau memberikan rumput terbak juga untukmu”

“Benarkah? Kalau begitu biarlah aku ikut denganmu,,”
Akhirnya si Lembu dan si panda meninggalkan tempat itu dan berjalan bersama mengitari hutan Cukup lama sampai seekor monyet sahabat si Lembu menyapa mereka.

“Hai, Lembu dan Anak Panda. Mau kemana kalian?” sapa si Monyet dari atas pohon yang tinggi.

“Aku mau keluar dari hutan ini dan Panda kecil ikut bersamaku untuk mencari jalan keluar. Oh, ya apa kamu tahu jalan keluar, hai Monyet yang baik?” tanya si Lembu.

Monyet mulai tertawa terbahak-bahak mendengar pertanyaan si Lembu. “Lembu, Lembu, mengapa tiba-tiba kamu mau keluar dari hutan ini? sedari aku dilahirkan ibuku, aku sudah ada di dalam hutan ini, mana aku tahu jalan keluar. Lagipula apa kalian bodoh? Tempat senyaman ini, untuk apa kalian pergi dari sini. Hutan ini adalah tempat yang paling aman untuk kita.”

“Tapi aku tahu ada tempat yang lebih baik dari hutan yang gelap dan menakutkan ini.” Ujar si Panda.

Monyet masih tertawa. “hahaha... ya baiklah, anggaplah tempat khayalanmu itu nyata, tidak ada seorangpun yang tahu jalan keluar dari tempat ini. Kalian akan selamanya ada di hutan ini,”

Si Lembu itu mulai murung dan ingin mengurungkan niatnya untuk pergi dari hutan, tapi Panda kecil menyemangatinya. “Sudahlah, biarkan saja dia, kita jalan lagi?”

“Kamu benar Panda kecil... Kita akan cari jalan keluar.”

Ketika keduanya hendak pergi, Monyet kembali memanggil “Tunggu, aku hanya sekedar mengingatkan, di hutan ini ada seekor ular berbisa raksasa yang mengerikan kalian harus berhati-hati karena ia bisa meyerang siapa saja.”

“U... Ular raksasa?”

“benar, sebaiknya kalian tetap di tempat dimana kalian berada sekarang ini, karena daerah ini adalah tempat yang aman. Ular itubisa menyerang siapa saja dan kapan saja.”
Setelah berkata begitu, si Monyet bergegas pergi sambil tertawa.

“bagaimana ini, Panda kecil?” tanya Lembu khawatir.

“tenang saja, Lembu. Kita akan baik-baik saja. Aku percaya Pemilikku akan menyadari kepergianku, dan mungkin ia sedang mencari kita sekarang ini.”

“Pemilikmu benar-benar sangat baik ya, aku jadi ingin ikut denganNya. Apa di tempatmu ada kekurangan tenaga? Aku ingin sekali membantu apa saja aku siap. Yah, aku memang tidak memiliki banyak kelebihan selain tenagaku ini.”

“oh, di Sirkus kami sangat butuh banyak tenaga. Ku rasa pemilikki pasti sangat senang.”

“benarkah?”

Panda kecil mengangguk. Lembu pun merasa tersipu sementara hatinya pun agak was-was.
Tiba-tiba Seekor ular besar menghalangi jalan mereka. Lembu dan Panda kecil terkejut.

“Huahahaha,, mau kemana kalian?” gema suara si ular raksasa terdengar memenuhi seluruh hutan.
Lembu dan Panda kecil lagsung ketakutan. Mereka berdua kemudian berlari bersama-sama. Sampai akhirnya mereka berdua terpojok sampai di depan tebing yang licin dan terjal.

“Huahahaha... mau kemana lagi kalian tidak bisa lolos dariku. Akan ku makan kalian berdua.” Tawa penuh kemenangan di ular raksasa.

Tidak ada tempat lari lagi bagi kedua hewan tersebut, sampai akhirnya si Lembu angkat bicara.
“hai, ular makan saja aku. Dagingku banyak dan kamu pasti akan kenyang, tapi lepaskanlah si panda yang kecil ini karena ia masih kcil, dagingnya pun masih sedikit dan tidak akan mengenyangkanmu.”

“tidak, tidak,, makan saja aku, dagingku masih lembut tapi daging si Lembu sudah keras, makan saja aku.”

“Apa? Jangan ular, makan aku saja, si Panda kecil ini ingin kembali ke pada Tuannya, biarkanlah dia pergi.”

“Tidak, tidak,, Aku sudah mengalami banyak hal menyenangkan seumur hidupku, tapi si Lembu tidak, selamatkan dia saja dan biarkanlah ia pergi untuk bertemu dengan Pemilikku.”

“Huahahahaha.... kalian berdua akan ku makan sekaligus,,”
Ketika Si ular ingin memakan mereka berdua, Sebuah pedang menusuk mulutnya dan membuat tenggorokannya terbelah menjadi dua.

“Ap... apa yang terjadi?”

Si Panda kecil mengenali siapa sosok yang menyelamatkan dia. Si Pemilik Sirkus. “Tuan??”

Si Lembu mengamati si Pemilik Sirkus. Baru kali ini setelah sekian lama ia berjumpa dengan Anak Manusia. Entah meskipun ada ular raksasa di depannya, ia sama sekali tidak takut akan ular itu.
Ular yang terluka tersebut kemudian kabur sambil terluka. Keadaan telah aman sekarang.

“Cara yang bagus sekali untuk mengecoh ular, panda kecil kamu telah melakukan hal yang baik dengan berkorban untuk sahabatmu. Dan,, siapakah sahabatmu ini? Apa kamu bertemu dengannya di hutan?”

“ya, Tuan, dia adalah si Lembu dan ia mau ikut Tuanku. Ayo, “ dorong si Panda kecil.

“Se..selamat pa Pemilik Sirkus, terima kasih telah menyelamatkanku. Aku ikut dengan Panda kecil, aku sudah terperangkap lama sekali di dalam hutan dan ia megajakku keluar untuk bertemu denganMu.”

“oh jadi kamu mau ikut denganku?”

“ya, jika Tuanku tidak keberatan menerimaku yang buruk ini?”

“kenapa tidak, tenagamu sangat di buuhkan di sirkusKu. Kamu berharga sama seperti panda kecil dan yang lainnya. Oh, bagaimana kalau kita pulang? Yang lainnya telah lama menungg kita unuk menyelesaikan Tugas. Ayo, Panda kecil, Ayo, Lembu..”

Panda kecil dan Lembu akhirnya ikut bekerja bersama Tuannya di sirkus keliling. Tugas mereka bukanlah tugas yang mudah, menukarkan tenaga dengan seulas senyuman. Ya, pekerjaan mereka adalah membagikan kabar kebahagiaan, mengobati hati yang terluka. Sekecil apapun kemampuanmu, itu sangat berarti di sirkus ini. Banyak yang terlalu malu untuk bergabung karena tidak memiliki kemampuan sebaik yang lainnya. Tapi tahukah kamu, perbedaan di butuhkan karena setiap orang memiliki kelebihannya masing-masing dan dengan itu, kita bisa mengantarkan kebahagiaan dan jika boleh, menukarnya dengan seulas senyuman di masa sulit.

Bagi Lembu dan Panda kecil, pengalaman di hutan bukanlah sebuah pengalaman yang menakutkan, namun menjadi sebuah pengingat bahwa Tuannya tidak akan meninggalkan mereka dalam keadaan apapun dan membuat mereka lebih kuat dalam melangkah. Semangat. 



Comments

Popular Posts