Pikul Salib
Shalom Teman-teman.. Senang sekali rasanya bisa menjumpai Teman-teman lagi lewat blog ini. Tadi baru saja menyaksikan Passion of The Christ. Wao, sangat luar biasa. He2
Tapi kali ini saya melihat sesuatu yang berbeda.. Saya lebih terfokus melihat saat Yesus memikul salibNya.
Saya melihat adanya kesamaan antara keadaan Yesus dengan kita orang percaya.
Kalau saat itu Yesus berhadapan dengan sakit jasmaniah sehabis di cambuk, maka kita akan merasakan hati yang sakit dan berat akibat masalah-masalah kita. Lalu ketika Yesus di cambuki untuk tetap berjalan, sesungguhnya kita mengalami hal yang sama, kita di cambuk oleh keadaan agar tetap stay dalam jalan Tuhan dan memancarkan terangNya. Dan saat semua orang menghujat Dia, sesungguhnya kitapun akan di hina dan di cemooh oleh banyak orang karena iman kita.
Teladan yang saya dapatkan ialah
Yesus selalu bangkit saat Ia terjatuh
kenapa Ia bangkit untuk disiksa dan di cambuki lagi? Jawabannya ada 2. Pertama, Allah Bapa yang memampukan Dia. Maka saat ini buat Anda yang berbeban berat, datanglah pada Yesus, Ialah yang akan memberi kita kelegaan. Kedua, karena saat itu Ia mengingat Anda semua yang menunggu penebusan dosanya..
Ia mengasihi Anda (ganti kata Anda dengan nama sendiri), saat Ia terjatuh, Ia membayangkan wajah Anda (......) yang sedang bergumul dengan masalah Anda (.....) , Dengan dosa Anda (.....). Karena kasihNya, Ia bersedia menerima hukuman supaya Ia bisa melihat senyum di wajah Anda (......) saat Ia dengan bangga menganugrahkan pengampunan itu kepada Anda (....)
Yesus tidak memikul, Ia memeluk salibNya
Yesus tidak merendahkan bebanNya, tapi Ia mengakui salib yang harus Ia pikul untuk menyelamatkan manusia. Terkadang kita terlalu malu akan salib ( kelemahan diri) kita. Sehingga terkadang kalau bisa kita memilih untuk melepasnya. Tetapi Tuhan mengajarkan bahwa dalam kelemahan (salib) Ia punya rencana indah.. Makanya, cintailah kelemahan Anda (....), karena lewat kelemahan Anda (.....), kuasa Allah bekerja. Lewat kelemahan Anda (....), Anda (...) menjadi kuat.
Yesus di bantu membawa salibNya.
Di perjalanan menuju Golgota, Yesus di bantu oleh Yusuf untuk menyelesaikan separuh perjalanan.. Sekarang meskipun sesungguhnya seluruh perjalanan itu telah berlalu, tapi ternyata sampai saat ini pun Ia hanya menyelesaikan separuh perjalanan ke bukit Golgota.. Setengahnya lagi adalah giliran Anda. Ia menunggu Anda mau mengangkat salibNya, tetapi dengan janji bahwa Ia akan tetap menyertai Anda. Saya mendapat ilustrasi yang bagus, bayangkan saat itu Anda menggantikan Yusuf.. Mungkin Anda berpikir, Anda bukan orang bersalah dan tidak seharusnya Anda memikul salib. Tetapi sekali lagi bayangkan saat itu Yesus menatap Anda lengkap dengan mahkota berduri di kepalanya, dan tubuh bekas luka cambukan dan bersimbah darah. dan Anda mulai menyadari Anda tidak cukup suci bahkan untuk menerima hukuman itu. Anda pun sadar bahwa Anda tidak sendiri, setidaknya,, saat berjalan bersama Nya, Anda tahu bahwa semuanya telah di bayar lunas.
Semoga bs jadi berkat. Gb.
Tapi kali ini saya melihat sesuatu yang berbeda.. Saya lebih terfokus melihat saat Yesus memikul salibNya.
Saya melihat adanya kesamaan antara keadaan Yesus dengan kita orang percaya.
Kalau saat itu Yesus berhadapan dengan sakit jasmaniah sehabis di cambuk, maka kita akan merasakan hati yang sakit dan berat akibat masalah-masalah kita. Lalu ketika Yesus di cambuki untuk tetap berjalan, sesungguhnya kita mengalami hal yang sama, kita di cambuk oleh keadaan agar tetap stay dalam jalan Tuhan dan memancarkan terangNya. Dan saat semua orang menghujat Dia, sesungguhnya kitapun akan di hina dan di cemooh oleh banyak orang karena iman kita.
Teladan yang saya dapatkan ialah
Yesus selalu bangkit saat Ia terjatuh
kenapa Ia bangkit untuk disiksa dan di cambuki lagi? Jawabannya ada 2. Pertama, Allah Bapa yang memampukan Dia. Maka saat ini buat Anda yang berbeban berat, datanglah pada Yesus, Ialah yang akan memberi kita kelegaan. Kedua, karena saat itu Ia mengingat Anda semua yang menunggu penebusan dosanya..
Ia mengasihi Anda (ganti kata Anda dengan nama sendiri), saat Ia terjatuh, Ia membayangkan wajah Anda (......) yang sedang bergumul dengan masalah Anda (.....) , Dengan dosa Anda (.....). Karena kasihNya, Ia bersedia menerima hukuman supaya Ia bisa melihat senyum di wajah Anda (......) saat Ia dengan bangga menganugrahkan pengampunan itu kepada Anda (....)
Yesus tidak memikul, Ia memeluk salibNya
Yesus tidak merendahkan bebanNya, tapi Ia mengakui salib yang harus Ia pikul untuk menyelamatkan manusia. Terkadang kita terlalu malu akan salib ( kelemahan diri) kita. Sehingga terkadang kalau bisa kita memilih untuk melepasnya. Tetapi Tuhan mengajarkan bahwa dalam kelemahan (salib) Ia punya rencana indah.. Makanya, cintailah kelemahan Anda (....), karena lewat kelemahan Anda (.....), kuasa Allah bekerja. Lewat kelemahan Anda (....), Anda (...) menjadi kuat.
Yesus di bantu membawa salibNya.
Di perjalanan menuju Golgota, Yesus di bantu oleh Yusuf untuk menyelesaikan separuh perjalanan.. Sekarang meskipun sesungguhnya seluruh perjalanan itu telah berlalu, tapi ternyata sampai saat ini pun Ia hanya menyelesaikan separuh perjalanan ke bukit Golgota.. Setengahnya lagi adalah giliran Anda. Ia menunggu Anda mau mengangkat salibNya, tetapi dengan janji bahwa Ia akan tetap menyertai Anda. Saya mendapat ilustrasi yang bagus, bayangkan saat itu Anda menggantikan Yusuf.. Mungkin Anda berpikir, Anda bukan orang bersalah dan tidak seharusnya Anda memikul salib. Tetapi sekali lagi bayangkan saat itu Yesus menatap Anda lengkap dengan mahkota berduri di kepalanya, dan tubuh bekas luka cambukan dan bersimbah darah. dan Anda mulai menyadari Anda tidak cukup suci bahkan untuk menerima hukuman itu. Anda pun sadar bahwa Anda tidak sendiri, setidaknya,, saat berjalan bersama Nya, Anda tahu bahwa semuanya telah di bayar lunas.
Semoga bs jadi berkat. Gb.
Comments
Post a Comment