MKA, FISIP, PRAYER MOVEMENT
Dasar Pemikiran
1. Firman Tuhan
• Efesus 6:10-17; 2 Korintus 10:4-6
• 2 Korintus 3:15-16
• Neh. 1 – 2; Dan. 6 (professional yang memiliki kehidupan doa yang baik)




2. Keunikan Mahasiswa
• Rasionalisme: mengandalkan rasio
• Sekularisme: mengabaikan kerohanian (berada dalam proses disekularisasi oleh dunia)

3. Sejarah Pelayanan Mahasiswa
Pelayanan mahasiswa di Cambrige yang dipelopori oleh Charles Simeon (1759-1836) dimulai dengan Tekanan pelayanan pada berdoa bersama, mempelajari Alkitab bersama, menyaksikan Yesus Kristus kepada mereka yang belum percaya, dan misi bagi bagi dunia. Begitupun di Amerika yang terkenal dengan Haystack prayer meeting 1806, lima orang mahasiswa yang sedang berdebat tentang teologia misi diinterupsi oleh hujan deras yang menyebabkan mereka berlindung di tumpukkan jerami dan berdoa bersama disana.


Profil
Mahasiswa dan alumni yang mampu berjuang berat menghadapi pergumulan hidup bersama dengan Allah dan bersandarkan pada kekuatan Allah; memiliki kehidupan doa yang rutin dan hati yang terus berdoa kapanpun, di manapun ia berada; punya hati untuk berdoa bagi bangsa
Definisi
Prayer movement adalah gerakan berdoa yang memiliki semangat mengandalkan dan bersandar kepada Tuhan dalam mewujudkan visi PMK
Tolok ukur Prayer Movement
1. Memiliki double listening, yaitu listening to the Word dan listening to the world (kepekaan yang dalam terhadap Tuhan/firman Tuhan dan lingkungan /kondisi).
2. Memiliki kehidupan doa yang baik yang ditopang oleh firman Tuhan (Yoh 15:7).
3. Mendasari setiap misi dan aktivitas PMK dalam doa.
4. Mendasari setiap aktivitas hidup dan pelayanan dalam doa.
• Secara individu: adanya pribadi-pribadi yang berdoa menggumuli terwujudnya visi PMK.
• Secara kelompok: adanya kelompok-kelompok yang berdoa menggumuli terwujudnya visi PMK..
Pra-kondisi terjadinya Prayer Movement
1. PMK harus memiliki individu-individu yang memiliki double listening (peka terhadap Firman Tuhan dan lingkungan) yang menggerakkan kehidupan doa di PMK.
2. PMK punya orang-orang yang secara khusus menggerakkan kehidupan doa di kepengurusan dan di PMK.
Usaha-usaha yang dilakukan supaya terjadi Prayer Movement
1. Gembala (koordinator, pengurus, PKK) memulai membangun hidupnya menjadi pendoa syafaat bagi PMK.
2. Memberi ruang untuk doa syafaat atau doa kelompok dalam persekutuan mingguan.
3. Adanya tim/sie doa yang mengkoordinasikanpelayanan doa di PMK (doa pagi, PD pengurus/jemaat, seminar/lokakarya doa/eksposisi perikop alkitab tentang doa atau training MC doa) serta menyediakan pokok-pokok doa.
4. Mendorong KK untuk memiliki kehidupan yang baik, mendorong AKK untuk menikmati doa dalam saat teduh sebagai respon firman Tuhan yang direnungkan serta menjadi pendoa syafaat yang setia.
5. Melatih AKK untuk mengintegrasikan pengetahuan firman Tuhan dan fakta situasi yang terjadi, baik dalam pergumulan hidup, pelayanan, bangsa negara dan dunia serta mendorong AKK untuk memiliki jam doa.
6. Semua bidang dalam pelayanan mahasiswa idealnya melandaskan setiap pelayanannya dalam prayer movement, baik sie KK, sie Acara, sie Literatur dan sie-sie lainnya, karena tanpa prayer movement pelayanan hanyalah berupa aktifitas tanpa kekuatan Ilahi yang adalah “soul atau roh” dari pelayanan.

METODE DOA
Metode doa sama sekali tidak menentukan jawaban doa.
1. Dasar Firman
Cara berdoa dalam Alkitab
Pada masa Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB), cara yang lazim dilakukan umat Allah ketika mereka berdoa adalah:
A. Mengangkat tangan ketika mereka berdoa.
Ketika Yosua memimpin peperangan melawan Amalek, Musa terus mengangkat kedua tangannya sebagai ungkapan permohonan kepada Allah akan kemenangan bagi umat-Nya seperti yang dituliskan dalam Keluaran 17: 10-13 “Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit. Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang”.
Cara berdoa seperti ini lazim dilakukan dalam ibadah Israel.
B. Bersujud ketika berdoa (bersujud sampai muka mencium tanah). Tuhan Yesus ketika berdoa di taman getsemani dalam kondisi demikian, “Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Mat. 26: 39) Kata sujud yang dipakai di sini dalam terjemahan lainnya adalah: fell on his face, falling down on his face in prayer, knelt with his face to the ground. Kondisi doa seperti ini merupakan ungkapan keseriusan dan kesungguhan yang sangat mendalam akan permohonan yang dipanjatkan dalam doa.
C. Berdoa dengan menangis, berkabung dan berpuasa
Ketika Nehemia mendengar bahwa orang-orang yang masih tinggal di Yerusalem, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela serta tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar (Neh. 1: 3), maka duduklah Nehemia menangis dan berkabung selama beberapa hari serta berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit (Neh. 1: 4). Ketika TUHAN menulahi anak yang dilahirkan bekas isteri Uria bagi Daud, sehingga sakit, lalu Daud memohon kepada Allah oleh karena anak itu, ia berpuasa dengan tekun dan apabila ia masuk ke dalam, semalam-malaman itu ia berbaring di tanah (2 Sam. 12: 15-16).
2. Masa kini
Masa kini semakin bervariasi metode doa yang dilakukan, baik oleh gereja maupun parachurch. Beberapa yang dapat dicatat:
 Doa lipat tangan dan tutup mata
 Doa berlutut (gereja Katolik masih mempertahankan dalam liturgi)
 Doa bersujud
 Doa berpuasa
 Doa menangis (gereja Pentakosta)
 Doa keliling (yang sedang berkembang akhir-akhir ini)
 Doa mengangkat tangan (gereja kharismatik)

Cara berdoa masa kini dalam persekutuan doa
Terdapat beberapa macam cara berdoa yang umum dilakukan dalam sebuah persekutuan doa, yakni:
Cara Berdoa Tujuan Contoh
1. Berdoa Bersama-sama dalam hati atau dengan membuka suara Untuk menghemat waktu. Jumlah pokok doa banyak dan kalau didoakan satu demi satu, maka waktu yang disediakan tidak mencukupi. 1. Jika 2 pokok doa sekaligus akan didoakan, maka 1 pokok doa didoakan bersama oleh wanita dan 1 pokok doa lagi pria. Keduanya didoakan secara bersama.
2. Jika 3 pokok doa sekaligus akan didoakan, maka 1 pokok doa didoakan oleh angkatan 2009 secara bersama, 1 pokok doa didoakan angkatan 2008 secara bersama, dan 1 pokok doa lagi didoakan oleh angkatan 2007 dan lain-lain secara bersama. Ketiganya didoakan secara bersama.
Catatan: Jangan sampai pembagian atau pembacaan pokok doa terlalu lama sehingga orang lupa akan pokok doa yang dibagikan terutama kelompok awal.
2. Berdoa dalam kelompok satu demi satu 1. Untuk menghemat waktu bila tiap-tiap kelompok diberikan pokok-pokok doa yang berbeda. Dan jumlah anggota dalam kelompok tidak banyak 2-3 orang. Hal ini dilakukan karena banyaknya pokok doa dan waktu yang disediakan tidak banyak.
2. Untuk saling menguatkan dalam doa
3. Biasanya juga agar setiap anggota dalam kelompok dapat saling mendoakan, juga sebagai sarana memelihara kesatuan Dengan membagi-bagi pokok doa kepada tiap-tiap anggota kelompok, lalu didoakan secara bergantian dan anggota kelompok yang lain mendengar dan mengaminkan.


3. Berdoa dengan satu orang mewakili dan jemaat mendukung Agar jemaat konsentrasi untuk mendoakan satu pokok doa melalui mendengarkan dan mendukung pokok doa yang didoakan oleh satu orang.
Idealnya satu orang tersebut merupakan orang yang memahami dan menguasai pokok doa tersebut, sehingga pokok doa dapat didoakan secara mendalam.
Kelemahannya jika hanya cara berdoa ini yang dipakai dalam persekutuan doa, maka untuk jumlah pokok doa yang banyak akan diperlukan waktu yang banyak pula.
4. Kombinasi dari semua cara di atas Agar persekutuan doa tidak monoton
5. “Bertemu di udara” Agar jarak yang memisahkan tidak menghalangi untuk berdoa bersama

3. Miskonsepsi
Miskonsepsi cara berdoa dalam persekutuan doa
Dalam menggunakan cara-cara berdoa di atas, ketidaktepatan penggunaan cara berdoa:
 Dalam doa kelompok waktu yang diberikan cukup untuk doa satu demi satu, tetapi menggunakan cara berdoa bersama-sama dengan bersuara. Padahal doa kelompok memiliki tujuan agar saling mendukung dalam berdoa dialami oleh tiap anggota kelompok. Bila waktu memang singkat lebih baik jumlah anggota kelompok yang dikurangi sehingga tujuan dari doa kelompok tercapai
 Dalam doa kelompok pemimpin doa lebih dari satu. Misalnya pemimpin doa meminta salah satu anggota untuk mendoakan salah satu pokok doa, tetapi anggota tersebut bukan mendoakan melainkan memimpin semua di kelompok tersebut untuk mendoakan pokok doa itu bersama-sama.
 Doa bersama membuka suara dilakukan di gereja atau persekutuan yang belum terbiasa atau anti dengan doa “ribut”. (kita diharapkan bertoleransi untuk hal-hal yang tidak esensial seperti ini)
 Ketika satu orang berdoa satu pokok doa dalam persekutuan doa, anggota yang lain berdoa sendiri dengan pokok doa yang sama. Dengan demikian tujuan dari cara berdoa tersebut tidak tercapai yakni seluruh jemaat mendukung apa yang didoakan oleh seseorang tersebut.
 Doa Keliling yang dilandasi dengan konsep:
 kuasa Allah lebih besar dan Tuhan lebih cepat menjawab doa dengan cara berdoa seperti ini
 kemenangan seperti Israel mengalahkan Yeriko terjadi
 mengalahkan ilah-ilah territorial
Dengan konteks Indonesia yang mayoritas muslim yang cenderung menolak keKristenan, maka cara berdoa seperti ini hanya membangkitkan ketakutan dan kekuatiran mereka akan sepak terjang keKristenan, sehingga bukan tidak mungkin fanatisme mereka terhadap agama mereka semakin bertambah.
Dengan konteks Indonesia yang memiliki agama-agama yang ibadahnya diselenggarakan dalam ruangan, maka bentuk doa keliling menjadi ritual yang tidak lazim dan dapat membangkitkan rasa “aneh” di pikiran banyak orang yang bukan tidak mungkin cenderung membuat banyak orang makin tidak tertarik dengan keKristenan.

KONTEKSTUALISASI PESERTA DOA
1. Untuk pengurus dan pelayan dapat dilakukan dalam waktu yang panjang dengan pokok doa yang banyak.
2. Untuk Jemaat sebaiknya singkat karena jemaat belum terbiasa berdoa lama.

KONTEKSTUALISASI JENIS DOA
 Doa kelompok durasi 30 atau 45 menit seperti doa pagi, doa siang. Karena fokus dalam jenis doa ini adalah berdoa, maka luangkan waktu yang banyak untuk berdoa. Renungan dan sharing jangan sampai mengurangi banyak waktu untuk berdoa.
 Persekutuan doa kombinasi pembinaan doa, maka harus diputuskan apa fokus dari jenis ini, jika fokusnya PD, maka waktu untuk PD harus lebih banyak dari pembinaan doa, tetapi jika fokusnya pembinaan doa, maka pemberitaan Firman lebih besar dari PD yang diselenggarakan atau seimbang. Pembinaan doa dapat dilakukan di KK, ataupun PJ.
 Doa syafaat umumnya diwakili oleh satu atau beberapa orang yang berdoa dan jemaat mendukung dengan pokok-pokok doa spesifik diberikan kepada mereka yang bertugas.

KUALITAS POKOK DOA
≠ selfish (hanya pribadi, kampus sendiri)
= misioner (kampus lain, bidang/komponen lain, suku-suku yang belum mendengar Injil, pergumulan gereja yang teraniaya, negara, dunia)
= dipersiapkan tertulis
≠ superfisial (masalah yang hanya dipermukaan, seperti doa supaya tidak hujan, padahal esensinya agar jemaat tetap berjuang datang bagaimanapun kondisi cuaca)
= mengena kepada inti persoalan yang mau didoakan
Ancaman
1. Konsep doa yang salah: motivasi (Mat. 6:5,7; Yak. 4:3), teologia (Mat. 6:7), doa yang memaksa Tuhan.
Miskonsepsi motivasi doa
Alkitab memaparkan beberapa kesalahan dan miskonsepsi berkaitan dengan motivasi doa.
a. Dalam Matius 6: 5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya”.
Kalimat ini diucapkan Tuhan Yesus yang mengoreksi kehidupan para tokoh agama Yahudi pada masa itu. Para tokoh agama Yahudi umumnya masa itu dalam melakukan ritual ibadah, dinilai Tuhan Yesus tidak benar sehingga Tuhan Yesus menasehati murid-murid-Nya agar jangan berdoa seperti mereka.
Kesalahan para tokoh agama Yahudi dalam berdoa adalah karena yang menjadi motivasi mereka berdoa adalah supaya mereka dilihat orang. Bukan mata dan telinga Tuhan yang menjadi tujuan doa mereka diarahkan, tetapi mata dan telinga manusia. Bukan Tuhan yang senantiasa bersedia mencurahkan berkat yang diperlukan bagi tiap orang yang mengandalkan-Nya yang dicari oleh para tokoh agama Yahudi di atas dalam doa mereka, melainkan pujian dari manusia, sehingga Tuhan Yesus mengatakan bahwa mereka sudah mendapat upahnya.
Dalam kehidupan gereja Tuhan masa kini, termasuk PMK sebagai parachurch, tidak tertutup kemungkinan kesalahan motivasi berdoa seperti ini diulangi kembali. Berdoa atau melakukan segala tindakan kerohanian atau pelayanan dengan maksud supaya di puji orang, seperti yang dialami oleh gereja Filipi ketika Paulus menasehatkan mereka untuk sempurnakanlah sukacita Paulus dengan mereka sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia (Filipi 2:¨2-3).
b. Dalam Matius 6: 7 “Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan”.
Kalimat ini diucapkan Tuhan Yesus untuk mengoreksi mereka yang karena tidak mengenal Allah maka membangun konsep doa yang keliru. Mereka berdoa diulang-ulang karena mereka menyangka dengan demikian segala hal yang mereka inginkan, yang diungkapkan dalam doa dikabulkan. Kelompok ini tidak mengerti bahwa jawaban doa tidak ditentukan oleh cara berdoa melainkan ditentukan oleh kehendak Allah yang berdaulat.
Motivasi keinginan terkabul (doa “ngototisme”) membuat kelompok ini membangun miskonsepsi tentang doa.
Dalam kehidupan umat Allah masa kini, sering juga dijumpai mereka yang membangun miskonsepsi doa dalam rangka memaksa keinginannya dikabulkan Tuhan. Walau doa puasa merupakan hal yang mulia, tetapi seringkali kelompok “ngotot” ini menjadikan puasa sebagai cara mereka memaksa keinginan dan kehendaknya disetujui dan diberikan Tuhan. Puasa dijadikan seperti aksi mogok makan di hadapan Tuhan. Padahal puasa merupakan sebuah wujud merendahkan diri agar makin menikmati kepekaan akan kehendak Tuhan dan kemudian menerima apapun yang Tuhan berikan sebagai jawaban doa, seperti yang dialami Daud ketika ia berdoa puasa agar anaknya sembuh dari sakit keras yang dideritanya, tetapi ketika anaknya mati, dia menerima jawaban doa itu dengan kebesaran hatinya terhadap kehendak Tuhan yang dinyatakan kepadanya.
Berkaitan dengan miskonsepsi motivasi berdoa, Tuhan menegur keras umat-Nya melaluli Yakobus, “Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu”.
2. Doa sekedar aktivitas/mekanis tanpa beban, tidak sungguh-sungguh.
3. Kesibukan yang tinggi melalaikan doa (Kis. 6:1-4).










Lampiran 1

Diagram Sistem Pelayanan Mahasiswa




















































Lampiran 2

Hubungan antara keenam keunikan PMK dengan visi PMK dapat dilihat dalam gambar berikut:




SIE DOA

Apa itu sie doa?
Secara organisasi sie doa adalah sebuah bagian dari organisasi persekutuan yang di dalamnya terdiri dari orang-orang yang mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan untuk mengerjakan dan mengkoordinasikan pelayanan doa dalam persekutuan orang percaya dalam rangka menghadirkan dan memelihara prayer movement dalam persekutuan tersebut.
Sebuah PMK, baik secara organisasi memiliki atau tidak memiliki sie doa, tetap membutuhkan kehadiran man of prayer, karena jika tidak ada, maka PMK tersebut hanya menjadi institusi yang mati tanpa ada kehidupan spiritual di dalamnya. Program demi program pelayanan tetap dapat diselenggarakan sesuai dengan tujuan dan sasaran tahunan, mahasiswa demi mahasiswa di dalamnya makin jago organisasi, tetapi tidak ada buah pelayanan, yaitu mahasiswa-mahasiswa yang hidupnya diubah menjadi mahasiswa-mahasiswa yang takut akan Tuhan, yang mengasihi Tuhan lebih dari apapun dan siapapun, dan yang membenci dosa lebih dari apapun juga. Padahal PMK Tuhan hadirkan di kampus dalam rangka menggenapi visi Allah, yaitu menghasilkan alumni-alumni yang takut akan Tuhan, yang rela mempertaruhkan apa saja demi kehendak Allah terwujud dalam dan melalui hidupnya, menggarami dan menerangi keluarga, masyarakat, gereja, bangsa dan negara, serta dunia.
Tanpa hadirnya man of prayer dalam PMK, jangan berharap PMK akan menikmati penggenapan visi PMK di atas, karena hanya Allah dan kuasaNya yang dapat mengubah hati mahasiswa dan doa adalah alat kasih karunia yang Allah berikan untuk mahasiswa dapat menikmati Allah dan kuasaNya berkarya dalam dan melalui hidupnya (1 Kor. 3:6). Sie doa yang ideal adalah sie doa yang terdiri dari men of prayer.

Apa saja pelayanan sie doa?
1. Bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama sebagai sie doa (Kis. 1:14).
2. Menolong pengurus dan jemaat berdoa, melalui
 pembuatan pokok-pokok doa yang kaya informasi dan kontekstual
 penyelenggaraan PD pengurus/jemaat, seperti doa pagi atau doa siang atau PD dalam persekutuan mingguan atau PD khusus, seperti PD bagi bangsa dan negara, PD misi se dunia, dan lain-lain.
3. Memperlengkapi MC-MC Doa
4. Setia bersekutu dengan sie-sie doa PMK lain dalam pertemuan doa se Jakarta untuk diperlengkapi dan dipelihara api pelayanan doanya serta diperkaya wawasan pelayanan doanya.

Sadar atau tidak sadar, sie doa memegang peranan vital dalam mewujudkan visi Allah bagi dan melalui PMK. Melalui kesetiaan sie doa berdoa dan menjalankan tugas pelayanan doanya dengan setia dan bertanggung jawab, maka pelayanan mahasiswa dimana saudara ditempatkan Tuhan pasti akan berbuah lebat.


MERINTIS SIE DOA PMK

Dalam pelayanan mahasiswa terdapat 2 pilar yang tidak boleh tidak ada, yakni Persekutuan besar yang rutin dilakukan dan Kelompok Kecil yang juga harus rutin diselenggarakan. Kelompok Kecil merupakan wadah pemuridan yang efektif, dimana sekelompok kecil mahasiswa baru digembalakan dengan baik, sehingga menikmati pertumbuhan rohani. Persekutuan besar rutin merupakan wadah pengajaran dan pelayanan bagi anggota KK. Bila kedua pilar pelayanan ini dikerjakan dengan penuh kesungguhan hati dan mengandalkan Tuhan, maka tidak bisa tidak, SDM yang takut akan Tuhan dan siap melayani akan melimpah dalam PMK perintisan tersebut.
Tetapi bila sebuah pelayanan mahasiswa masih kekurangan SDM, maka kedua pilar tersebutlah yang harus diprioritaskan untuk diperjuangkan kehadiran dan pemeliharaannya dengan baik.
Lalu bagaimana dengan perintisan pelayanan sie doa? Apakah sie doa tidak penting, sehingga di nomor duakan? Tidak!
Dalam kondisi PMK yang sedang minim seperti di atas, maka ada beberapa hal yang patut dipikirkan:
1. Yang tidak boleh tidak ada adalah prayer movementnya, karena melalui prayer movement Allah memberkati perintisan pelayanan yang ada. Rasul Paulus sendiri menuliskan bahwa “Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah (2 Kor. 3:5). Bila seorang Rasul besar dan bertalenta banyak tersebut saja telah jujur berkata bahwa kesanggupan dia adalah pekerjaan Tuhan, maka siapa kita yang berani tidak mengimani hal yang agung tersebut. Dengan demikian, kehadiran sie doa pun menjadi meaningless jika kehadirannya tidak memberi dampak apa-apa terhadap prayer movement.
2. Prayer movement di tengah-tengah kondisi PMK yang masih sulit memiliki SDM yang cukup, dapat dikerjakan oleh tim inti pengurus PMK. Posisi-posisi pemimpin dalam PMK, Koordinator, Ketua Bidang/Sie merupakan posisi-posisi yang bukan hanya memimpin secara organisasi, melainkan yang paling esesnsi adalah memimpin dalam doa-doa mereka. Dalam sebuah organisasi pelayanan, yang terpenting bukanlah rapat antar sesama sang pemimpin organisasi pelayanan, melainkan rapat antara para pemimpin organisasi dengan Sang Pemilik dan Pemimpin sejati pelayanan, yakni Tuhan itu sendiri. Perhatikan bagaimana sikap Allah ketika memilih Yosua. Tuhan berfirman, “...bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi. Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung” (Yos. 1:7-8). Firman Tuhan ini dengan jelas mengajarkan bahwa keberhasilan sebuah pelayanan bukanlah terletak kepada kuat gagahnya dan pintarnya sang pemimpin organisasi, keberhasilan sebuah pelayanan bukanlah terletak pada kehebatan organisasi sang pemimpin, melainkan sejauh mana sang pemimpin organisasi pelayanan tersebut percaya dan taat kepada Tuhan dan Firman-Nya. Dengan demikian, bible&prayer movement merupakan fondasi para pemimpin organisasi pelayanan menjalankan roda pelayanan yang dipercayakan Tuhan kepadanya.
3. Bila dalam anugerah Tuhan, KK-KK di PMK membuahkan mahasiswa-mahasiswa yang bertumbuh menjadi mahasiswa yang mengasihi Tuhan dan siap melayani, maka beberapa dari mereka, yang tentunya memiliki spiritualitas yang baik, dapat dipercayakan untuk mengobarkan prayer movement di PMK melalui pelayanan sie doa.
4. Beberapa orang yang dikhususkan untuk sie doa di atas, tentu baik bila diperlengkapi dulu, seperti belajar dari sie doa PMK lain atau setia hadir dalam pertemuan sie doa PMKJ, agar memiliki gambaran yang dialami tentang sie doa.


If you work, you work
But if you pray, GOD works

Comments

Popular Posts